Anda bisa jadi tidak satu kata dalam melihat pola komunikasi antara dosen dan mahasiswa yang diterangkan di atas, karena hanya menggunakan satu perspektif. Sebagai upaya memotret realitas atau praktik yang ada, saya akan gunakan metafor. Metafor ini terinspirasi oleh tulisan Baskerville dan Russo (2005) yang berjudul Metaphors for PhD Study. Ide-ide dalam tulisan ini saya coba adaptasikan ke dalam konteks pembimbingan untuk tingkat yang lebih bawah, khususnya mahasiswa S1.
Metafor adalah bahasa figuratif atau perumpamaan yang seringkali memudahkan kita dalam menyampaikan dan memahami sesuatu (Haack, 1994). Dalam keseharian kita mengenal banyak metafor, seperti waktu adalah uang yang berarti waktu sangat berharga, atau waktu adalah pedang, jika kita bisa mengendalikannya, maka kita akan termakan olehnya. Atau, dunia adalah panggung sandiwara yang di dalamnya setiap pemainnya harus menjalankan sebuah peran dan berinteraksi atau berdialog dengan pemeran yang lain dalam sebuah bingkai skenario yang disepakati, tentu dengan improvisasi.
Terdapat beberapa metafor yang dapat kita gunakan untuk membingkai hubungan dosen-mahasiswa (lihat Tabel 1). Metafor proyek adalah yang paling mahasiswa-sentris, sedang metafor perbudakan pembimbing-sentris. Hubungan ini, secara spesifik dapat dikaitkan dengan skripsi atau tugas akhir, atau secara luas pembimbingan akademik yang biasanya dosen disebut dengan Dosen Pembimbing Akademik.
Tabel 1. Metafor hubungan dosen-mahasiswa
Metafor |
Peran dosen |
Peran mahasiswa |
Manfaat |
Risiko |
Proyek | Konsumen | Manajer proyek | Waktu yang pendek | Kehilangan fleksibiltas |
Proses | Mentor/pelatih | Yang bertransformasi | Penelitian lanjutan | Resistensi |
Sulap | Tukang sulap | Pemula | Independen | Umpan-balik yang terbatas |
Perjalanan | Penunjuk jalan | Musafir | Adaptif | Perubahan lingkup |
Petualangan | Teman petualangan | Petualang | Kedalaman | Hasil yang minimal |
Anak | Orangtua | Anak | Kematangan yang didesain | Perbedaan yang permanen |
Pernikahan | Pasangan | Pasangan | Pertukaran ide yang intensif | Perceraian |
Siswa | Guru | Siswa | Tradisi yang terjaga | Kehilangan independensi |
Magang | Model | Peserta magang | Active learning | Replikasi pembimbing |
Perbudakan | Tuan | Budak | Penelitian yang terarah | Tidak kompeten |
Sumber: Diadaptasi dari Baskerville dan Russo (2005)
Untuk penjelasan lebih detil, silakan klik pada tautan subbab di sebelah kiri.