Dengan memilih metafor yang tepat dan disepakati bersama, maka potensi konflik yang terjadi dalam hubungan dosen-mahasiswa dapat diminimalkan. Dosen dan mahasiswa dapat meninmbang-nimbang metafor yang tepat untuk hubungan mereka.
Ada baiknya, perhatian diberikan kepada risiko yang mungkin dihadapi untuk setiap metafor, untuk diminimalkan atau dihindari. Bisa jadi, metafor yang digunakan dapat berubah sejalan dengan waktu. Ketika mahasiswa baru memulai penelitian, mungkin lebih ke pembimbing-sentris, tetapi setelah cukup belajar, hubungan lebih ke mahasiswa-sentris.