Magang adalah metafor yang lain. Dalam metafor ini, mahasiswa berperan sebagai peserta program magang dan dosen sebagai model atau master yang dapat dijadikan contoh oleh mahasiswa. Pujian dari master (dosen) dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta magang (mahasiswa) dan akan meningkatkan prestasi, sebaliknya, jika hasil pekerjaan peserta magang kurang memuaskan, maka dia akan belajar melalui kritik yang diberikan oleh master.
Tujuan proses pemagangan adalah menghasilkan sebuah “mahakarya”, skripsi, tugas akhir, tesis, disertasi, atau lainnya. Ketika mahakarya ini sudah dievaluasi dan dinilai, serta diterima, maka peserta magang akan menjadi master yang dapat membimbing peserta magang selanjutnya. Manfaat model ini adalah dimungkinkannya active learning, yaitu learning by doing. Risiko yang mungkin dihadapi adalah replikasi pembimbing karena mahasiswa hanya mengikuti satu model kehidupan akademik.